Analisis Efektifitas Pelican Crossing Sebagai Pengganti JPO di Jalan MH. Thamrin

Fasilitas penyeberangan pelican crossing dipilih dengan tujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Penelitian bertujuan untuk mengetahui volume, kecepatan, kepadatan bagi pejalan kaki dan dampak terhadap lalu lintas. Pengumpulan data primer yang dilakukan meliputi volume pejalan kaki, volume lalu lintas, waktu tempuh pejalan kaki, dan geometrik jalan. Sedangkan untuk data sekunder yaitu peta lokasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa rata-rata dua arah volume pejalan kaki yang melintasi pelican crossing di ruas jalan Jl. MH. Thamrin pada pagi hari di arus 1 (sisi Timur ke Median, Median ke Timur) sebesar 8 pejalan kaki, sedangkan pada sore hari sebesar 16 pejalan kaki. Sementara pada arus 2 (sisi Median ke Barat, Barat ke Median) pada pagi hari sebesar 6 pejalan kaki, sedangkan pada sore hari sebesar 15 pejalan kaki. Kecepatan rata-rata pejalan kaki di pelican crossing pada pagi hari di arus 1 sebesar 78,89 m/menit, sedangkan pada sore hari 77,942 m/menit dan pada arus 2 pagi hari sebesar 76,99 m/menit, sore hari sebesar 76,59 m/menit. Kepadatan pada arus 1 pagi hari sebesar 0,16 pk/m² dan sore hari sebesar 0,31 pk/m², sementara pada arus 2 pada pagi hari sebesar 0,12 pk/m², dan pada sore hari sebesar 0,30 pk/m². Tingkat pelayanan pelican crossing untuk ruang, kecepatan rata – rata, dan arus pejalan kaki mendapatkan rata – rata nilai “A” dan “B”. Dampak terhadap lalu lintas ditinjau dari tundaan yang ditimbulkan akibat pengoperasian pelican crossing berada pada Tingkat Pelayanan “A” yaitu dengan tundaan sebesar 0,07 detik/kendaraan pada arus 1 pagi hari, sedangkan pada sore hari 0,07 detik/kendaraan. Sementara pada arus 2 pada pagi hari sebesar 0,1 detik/kendaraan, dan pada sore hari 0,08 detik/kendaraan.