EVALUASI RASIONALITAS TERAPI ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2017

iperglikemia Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengevaluasi rasionalitas terapi antidiabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimentasl atau dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis pendekatan penelitian dengan pengumpulan data (observasi) dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Data dianalisis dengan persentase. Pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di rumah sakit umum daerah provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017, terbanyak pada usia 56 - 65 tahun sebanyak 37 pasien (44,04%%), jenis kelamin terbanyak pada perempuan sebanyak 48 pasien (57,14%), diabetes melitus dengan penyakit penyerta sebanyak 41 pasien (48,80%) dan pada diabetes melitus tanpa penyakit penyerta sebanyak 43 pasien (51,19%),gula darah pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di rumah sakit umum daerah provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017, kadar gula darah puasa sebanyak 7 pasien (8,33%), dan gula darah 2 jam setelah pemberian glukosa sebanyak 51 pasien (60,71%), gula darah sewaktu sebanyak 13 pasien (15,47%), penggunaan terapi antidiabetes pada diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di rumah sakit umum daerah provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017, terbanyak digunakan terapi kombinasi 54 pasien (64,28%) dan terapi tunggal sebanyak 30 pasien (35,71%), rasionalitas terapi antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di rumah sakit umum daerah provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017, di lihat berdasarkan, tepat indikasi (100%), tepat obat (97,61%), tepat dosis (76,19%)