UJI ANTIFUNGI ISOLAT RLC 5 KAPANG ENDOFIT AKAR KAYU JAWA (Lannea coromandelica) TERHADAP Candida albicans, Malassezia furfur dan Trichophyton mentagrophytes

Kapang endofit RLC 5 merupakan mikroba endofit yang tumbuh dalam tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.)Merr.). Pertumbuhan kapang endofit RLC 5 menggunakan media Potatoes Dextrose Agar (PDA) dan Potatoes Dextrose Broth (PDB). Kapang endofit RLC 5 dilakukan peremajaan selama 7 hari kemudian dilakukan fermentasi dengan metode statis selama 21 hari. Hasil proses fermentasi dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu biomassa dan supernatan. Biomassa diekstraksi menggunakan pelarut metanol, supernatan diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat hingga diperoleh larutan jernih yang kemudian dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator untuk diperoleh ekstrak biomassa dan supernatan kapang endofit RLC 5. Ekstrak biomassa dan supernatan dilakukan uji skrining senyawa metabolit sekunder. Pada ekstrak biomassa dan supernatan positif mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, alkaloid dan steroid. Kandungan senyawa metabolit sekunder kapang endofit RLC 5 berperan aktif dalam menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans, Malassezia furfur dan Trichophyton mentagrophytes dan Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak supernatan hasil fermentasi isolat kapang endofit RLC 5 memiliki aktivitas antifungi dengan diameter daya hambat sebesar 9,03 mm terhadap Candida albicans, 11,09 mm terhadap Malassezia furfur dan 19,83 mm terhadap Trichophyton mentagrophytes. Sedangkan ekstrak biomassa memiliki aktivitas antifungi dengan diameter daya hambat sebesar 10,45 mm terhadap Trichophyton mentagrophytes.