Evaluasi Rasionalitas Peresepan Obat Racikan Anak 0-5 Tahun Di Instalasi Farmasi Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat Periode Januari - Juni Tahun 2023

Sehubungan dengan adanya informasi yang diberikan WHO terkait penarikan kembali sirup parasetamol yang terkontaminasi Dietilen Glikol di Gambia, Afrika. Menuntut Kementrian Kesehatan RI dan BPOM RI untuk memberikan instruksi khusus untuk tidak menjual obat dalam bentuk sediaan sirup kepada masyarakat dimana pada prakteknya membuat fasilitas kesehatan mengalihkan semua penggunaan sirup menjadi obat racikan sehingga terjadi penumpukan resep di pelayanan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kerasionalan peresepan obat racikan yang masuk ke Instalasi Farmasi Puskesmas Kecamatan Taman Sari berdasarkan pedoman Pedoman Penggunaan Obat Rasional Kementerian Kesehatan (2011). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data sekunder berupa resep racikan pasien yang dilakukan pada 92 sampel resep pasien yang mendapatkan obat racikan di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Periode Januari – Juni tahun 2023. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel bila populasinya tidak homogen. Hasil penelitan menunjukkan pasien yang paling banyak mendapatkan obat racikan pada usia 1 tahun dengan presentase 43,48%, jenis kelamin terbanyak laki – laki 63,04%. Tepat obat sebanyak 89,13%, Tepat dosis sebanyak 91,40%, Tepat indikasi sebanyak 100% dan tepat interval waktu pemberian obat sebesar 97,82%.