EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT DIARE AKUT PADA PASIEN BALITA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ADHYAKSA JAKARTA TIMUR PERIODE JANUARI - DESEMBER 2024

Diare akut adalah diare yang terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, diare mengakibatkan kematian tertinggi pada kelompok balita usia 0- 59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi rasionalitas penggunaan obat diare akut pada pasien balita di Rumah Sakit Adhyaksa Jakarta Timur periode Januari-Desember. Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan purposive sampling sebanyak 136 rekam medis. Hasil penelitian karakteristik demografi pasien diare akut balita terbanyak laki-laki (63,97%) dengan mayoritas usia 0 hari-1 Tahun (66,91%), Berat badan terbanyak 3,2 - 9,1 kg (41,17%), diagnosis diare terdiri atas diare non-spesifik sebanyak 83 pasien (61,02%) dan diare spesifik sebanyak 53 pasien (38,97%) dan mayoritas mengalami dehidrasi ringan-sedang. Terapi farmakologi yang diberikan pada balita terdiri atas Oralit (7,35%), Ringer Laktat (6,61%), KAEN 1B (7,35%), KA-EN 3B (83,82%), Zinc (94,85%), Liprolac (86,76%), Ondansetron (24,26%) dan Domperidon (15,44%), Ranitidin (12,50%) dan Omeprazol (9,56%) Parasetamol (77,20%) dan Ibuprofen (1,47%) Serta antibiotik yaitu Sefotaksim (1,47%), Seftriakson (13,97%). Sefiksim (14,70%), Kotrimoksazol (0,74%), Ampisilin (1,47%), Metronidazol (2,21%) dan penggunaan Seftriakson + Flukonazol (2,21%), Sefiksim + Metronidazol (1,47%) dan Sefotaksim + Metronidazol (0,74%). Berdasarkan evaluasi ketepatan diperoleh pada diare non-spesifik (tepat indikasi 100%, tepat obat 93,98%, tepat dosis 98,80%, tepat cara pemberian 100%, tepat lama pemberian 100%). Pada diare spesifik (tepat indikasi 100%, tepat obat 96,23%, tepat dosis 92,46%, tepat cara pemberian 100%, tepat lama pemberian 100%).