Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kronis yang terus meningkat secara global dan menjadi tantangan utama dalam sistem kesehatan. Manajemen penyakit ini membutuhkan perawatan jangka panjang yang melibatkan terapi farmakologis dan perubahan gaya hidup. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan DMT2 adalah kualitas hidup pasien, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik demografi dan klinis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas hidup pasien DMT2 berdasarkan karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) dan karakteristik klinis (kadar gula darah, jenis obat yang dikonsumsi) di RSIJ Cempaka Putih. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 92 pasien DMT2 yang menerima terapi antidiabetik oral selama minimal tiga bulan. Pengukuran kualitas hidup dilakukan menggunakan kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionnaire (DQLCTQ). Analisis data dilakukan dengan uji statistik Independent T-Test untuk melihat hubungan antara variabel independen dan kualitas hidup pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik klinis, terutama kadar gula darah sewaktu dan jenis pengobatan yang diterima, memiliki hubungan signifikan dengan kualitas hidup pasien DMT2 (p < 0,05). Pasien dengan kadar gula darah <200 mg/dL memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan pasien dengan kadar gula darah >200 mg/dL. Selain itu, pasien yang menggunakan kombinasi terapi antidiabetik oral cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan mereka yang hanya menggunakan satu jenis obat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kualitas hidup pasien DMT2 dipengaruhi oleh kadar gula darah dan jenis terapi antidiabetik yang diterima. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan terapi yang optimal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien DMT2 di RSIJ Cempaka Putih.