GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kompleks saat seseorang mengalamikesulitan dalam proses berpikir. Skizofrenia berdasarkan Riset Kesehatan Dasarmeningkat dari 1,7% menjadi 7% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran demografi, penggunaan obat, serta potensi interaksi obatpada pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Januari-Maret 2022. Penelitian ini penelitian non eksperimental, metode deskriptif danpengambilan data retrospektif. Sampel penelitian metode Kuota Sampling sesuaikriteria inklusi dan eksklusi. Data sekunder dari rekam medis. Hasil penelitianuntuk rawat inap usia 25-44 tahun 60 (67,41%) dan rawat jalan usia 35-44 tahun103 (39,31%). Jenis Kelamin terbanyak laki-laki rawat inap 69 (77,53%) dan rawatjalan 191 (72,9%). Pasien mayoritas tidak bekerja pada rawat inap 61 (68,54%) danrawat jalan 164 (62,60%). Tempat tinggal tertinggi perkotaan rawat inap 68(76,40%) dan rawat jalan 182 (69,47%). Lama pengobatan rawat inap <6 minggu79 (88,76%) dan rawat jalan 2-6 bulan 149 (56,87). Penggunaan obat terbanyakAntipsikotik Generasi II rawat inap 101 (44,89%) dan rawat jalan 243 (41,26%)dengan terapi kombinasi tertinggi chlorpromazine dan risperidone pada rawat inap29 pasien (21,35%) dan rawat jalan 43 pasien (7,25%). Potensi Interaksi tertinggirawat inap 450 (85,39%) dan rawat jalan 948 (76,7%) dengan tingkat keparahanModerate/ Significant.