Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Tangerang Periode Januari – Desember 2024

Anggita Suci Rismawati, . (2025) Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Tangerang Periode Januari – Desember 2024. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
1. COVER GITA.pdf

Download (295kB)
[thumbnail of Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan] Text (Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan)
Pengesahan.pdf

Download (23MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
5. ABSTRACT.pdf

Download (261kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (357kB)
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162kB)
[thumbnail of Skripsi Full File] Text (Skripsi Full File)
SKRIPSI FULL_ANGGITA SUCI RISMAWATI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah. Meskipun sebagian besar ISPA bersifat virus, antibiotik sering kali diberikan secara tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Tangerang selama periode Januari–Desember 2024. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif dengan teknik total sampling. Evaluasi rasionalitas dilakukan menggunakan metode Gyssens berdasarkan dosis, durasi, dan indikasi. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (53,5%) dengan kelompok usia terbanyak adalah balita (24,8%). Sebanyak 50,5% penggunaan antibiotik tergolong rasional, sedangkan 49,5% tidak rasional, dengan proporsi tertinggi Kategori V (tidak ada indikasi pemberian antibiotik) sebesar 28,7% dan kategori IVD (tersedia antibiotik dengan spektrum lebih sempit) sebesar 12,95%. Ceftriaxone merupakan antibiotik empiris yang paling banyak digunakan (47%), menunjukkan adaptasi praktik klinis terhadap pola resistensi antibiotik. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pengawasan antibiotik sebagai upaya meningkatkan rasionalitas penggunaan serta mengurangi resiko resistensi dan komplikasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). apt. Teodhora, M.Farm.
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Perpusistn 2
Date Deposited: 02 Oct 2025 06:58
Last Modified: 02 Oct 2025 06:58
URI: https://repo.istn.ac.id/id/eprint/1367

Actions (login required)

View Item
View Item