Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Farmasi ISTN Terhadap Pola Penggunaan Sediaan Topikal Retinol Dalam Pengobatan Jerawat

Jerawat (Acne vulgaris) merupakan kondisi peradangan pada kelenjar pilosebasea yang umum terjadi pada remaja dan dewasa muda dengan angka insidensi dan prevalensi yang cukup tinggi hingga 85% dan terus meningkat setiap tahunnya. Pengobatan jerawat secara topikal telah menjadi pendekatan yang umum digunakan dalam perawatan kulit yang umunya mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat, benzoyl peroxide, dan retinoid seperti retinol. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan desain cross sectional. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Farmasi ISTN sebanyak 358 orang, data diambil dengan menggunakan kuesioner. Analisis data univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi-square. Berdasarkan analisis karakteristik responden diperoleh data, seluruh responden berjenis kelamin Perempuan, 18,2% berusia 17-19tahun, 54,5% berusia 20-22tahun, dan 27,3% berusia 23-25 tahun. Seluruh responden memiliki tingkat keparahan jerawat ringan dan 50% diantaranya hanya memiliki lesi jerawat saja, 45,5% berjerawat dan berkomedo, dan 4,5% hanya berkomedo. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan tingkat pola penggunaan sediaan topikal retinol (pvalue = 0,016). Peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan yang dimiliki mahasiswa Fakultas Farmasi ISTN mempengaruhi pola penggunaan retinol dalam pengobatan jerawat.