Identifikasi Pewarna Sintetik Metanil Kuning Dalam Jamu Yang Beredar di Pasar Pramuka Jakarta Pusat

Penggunaan zat pewarna sintetis yang dilarang seperti metanil kuning dalam produk jamu masih menjadi perhatian serius karena dapat membahayakan kesehatan konsumen. Pemeriksaan organoleptis dan pengujian kualitatif menjadi langkah awal untuk mendeteksi keberadaan bahan tambahan berbahaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organoleptis dan mendeteksi keberadaan zat pewarna sintetis metanil kuning pada sampel jamu yang beredar di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang meliputi pemeriksaan organoleptis dan identifikasi metanil kuning dari 15 sampel jamu. Identifikasi metanil kuning dilakukan menggunakan metode benang wol, di mana hasil positif ditunjukan dengan perubahan warna benang woll menjadi ungu-kemerahan setelah diteteskan dengan larutan HCl 37%. Hasil organoleptis menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki bau aromatik khas jamu dan rasa dominan pahit, dengan bentuk sediaan cair dan serbuk, dengan warna bervariasi dari kuning, kuning kehijauan, kuning kecoklatan, hingga putih. Hasil identifikasi menunjukan bahwa 15 sampel jamu yang diteliti tidak mengandung pewarna metanil kuning.