Hubungan Pengetahuan Masyarakat Penderita Osteoartritis dengan Perilaku Penggunaan Obat NSAID di RW 04 Desa Tamansari Bekasi

Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang sering terjadi pada usia lanjut dan dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Penatalaksanaan osteoartritis salah satunya adalah dengan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Penggunaan NSAID yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko efek samping. Perilaku penggunaan NSAID yang baik dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat penderita osteoartritis dengan perilaku penggunaan obat NSAID di wilayah RW 04 Desa Tamansari, Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 147 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75,51% responden memiliki tingkat pengetahuan cukup kemudian 6,80% baik, dan 17,69% kurang. Sementara itu, perilaku penggunaan NSAID menunjukkan hasil 64,63% tergolong cukup, 24,49% baik, dan 10,88% kurang. Hasil uji Spearman's Rank menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang menandakan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan NSAID. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan masyarakat, semakin baik pula perilaku penggunaan NSAID.