UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH KAPULAGA (Wuerfbainia compacta Sol. Ex Maton) TERHADAP Candida albicans DAN Trichophyton rubrum

Kapulaga (Wurfbainia compacta Sol. ex Maton) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Buah kapulaga mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, steroid dan triterpenoid yang dapat digunakan sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi aktivitas antifungi ekstrak etanol 70% buah kapulaga (Wurfbainia compacta Sol. ex Maton) terhadap Fungi Trichophyton rubrum dan Candida albicans. Pengujian aktivitas antifungi dilakukan dengan mengukur diameter daya hambat (DDH) Menggunakan metode difusi sumuran dan mengukur konsentrasi hambat minimum (KHM) serta konsentrasi bunuh minimum (KBM) menggunakan metode dilusi agar padat. Konsentrasi ekstrak yang digunakan pada pengujian DDH yaitu 20%, 40%, 60% dan 80%. Kontrol positif digunakan ketokonazole. Kontrol negatif digunakan DMSO 10%. Pengujian KHM dilakukan pada konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi Tricophyton rubrum memiliki diameter daya hambat (DDH) sebesar 10,1 mm. Sementara itu, KHM pada Tricophyton rubrum terdapat pada konsentrasi 80%. Nilai KBM Tricophyton rubrum terdapat pada konsentrasi 40%. Kesimpulan yang diperoleh ekstrak etanol buah kapulaga berpotensi sebagai antifungi.