Purwanto, . (2025) Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Diabetes Melitus Dengan Non Prolanis Diabetes Melitus di Puskesmas Kembangan Jakarta Barat. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional.
![[thumbnail of Cover]](https://repo.istn.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
cover skripsi.pdf
Download (160kB)
![[thumbnail of halaman pernyataan orisinalitas.pdf]](https://repo.istn.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
halaman pernyataan orisinalitas.pdf
Download (106kB)
![[thumbnail of Abstrak]](https://repo.istn.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Abstrak.pdf
Download (219kB)
![[thumbnail of Bab 1]](https://repo.istn.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 1.pdf
Download (125kB)
![[thumbnail of BAB 5]](https://repo.istn.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 5.pdf
Download (106kB)
![[thumbnail of Full Skripsi]](https://repo.istn.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
PURWANTO_21334770_SKRIPSI KOMPRE.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Pendahuluan: Prevalensi diabetes melitus yang mengalami peningkatan dari tahun 2013 1,5% menjadi 2,0% pada tahun 2018 kejadian akan berdampak pada peningkatan jumlah penderita dan kejadian kematian disebabkan karena penyakit diabetes melitus dan komplikasi dari diabetes melitus itu sendiri. BPJS Kesehatan memiliki sebuah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) untuk mengendalikan penyakit kronis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pasien Prolanis diabetes melitus dengan non Prolanis diabetes melitus. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara kuantitatif berupa survei analitik dengan menganalisis data dan observasional analitik secara retrospektif selama tahun 2024. Hasil: Sampel yang digunakan yaitu 31 pasien yang mengikuti Prolanis dan 31 pasien non Prolanis di Puskesmas Kembangan Jakarta Barat. Pengukuran kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, dengan biaya langsung terdiri dari pendaftaran, obat dan laboratorium. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa Prolanis memiliki nilai ACER terendah yaitu Rp215,- sedangkan non Prolanis memiliki nilai sebesar Rp 440,-. Pada nilai ICER menunjukkan bahwa Prolanis lebih hemat dibandingkan dengan non Prolanis dengan nilai Rp 589,- untuk setiap unit efektivitas yang lebih tinggi. Prolanis juga menunjukkan nilai efektivitas yang lebih tinggi yaitu 87% dibandingkan dengan non Prolanis 68%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1.Ainun Wulandari, M.Sc |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Purwanto |
Date Deposited: | 21 May 2025 03:55 |
Last Modified: | 21 May 2025 03:55 |
URI: | https://repo.istn.ac.id/id/eprint/145 |