Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan RS Dik Pusdikkes Kodiklat TNI AD Jakarta Tahun 2025

Hipertensi ditandai dengan tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Jakarta Timur mencapai 35,45%, dan di Kecamatan Kramat Jati sebesar 22%. Penggunaan obat perlu dilakukan evaluasi yaitu dengan menilai kerasionalan penggunaan obat. Penggunaan obat yang rasional diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi, sehingga tujuan terapi tercapai dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik pasien, pola penggunaan, dan rasionalitas obat antihipertensi di RS DIK Pusdikkes Kodiklat TNI AD Jakarta Timur tahun 2025. Penelitian bersifat deskriptif menggunakan data rekam medis secara retrospektif periode OktoberDesember 2024 dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 96 responden. Hasil menunjukkan mayoritas pasien perempuan (64%), berusia 65–74 tahun (45%), berpendidikan SMA (66%), bekerja sebagai IRT (64%), dengan riwayat hipertensi 6–10 tahun (60%) dan penyakit penyerta kolesterol (46%). Obat tunggal digunakan 27% pasien (amlodipin dominan 73%), kombinasi 2 obat 29% (amlodipin + lisinopril 32%), kombinasi 3 obat 24%, kombinasi 4 dan 5 obat masing-masing 18% dan 2%. Setelah 3 bulan terapi, 44% pasien membaik, 22% stabil, dan 34% tidak membaik. Evaluasi rasionalitas menunjukkan ketepatan pasien 89%, tepat indikasi 100%, tepat obat 94%, dan tepat dosis 96%.