PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN TERHADAP KEPATUHAN PROTOKOL K3 PADA PEKERJA KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN RUSUN NUANSA CILANGKAP JAKARTA TIMUR

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek krusial dalam manajemen proyek konstruksi. Penciptaan iklim kerja yang aman melalui penyediaan sarana memadai, kondisi kerja yang terjamin, serta komunikasi dua arah antara atasan dan pekerja menjadi faktor pendukung utama. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh budaya keselamatan terhadap kepatuhan pekerja terhadap rambu keselamatan, serta pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap kepatuhan protokol K3 dan kinerja proyek pada pembangunan Rumah Susun Nuansa Cilangkap, Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif, pengujian hipotesis, serta analisis fishbone diagram. Variabel bebas terdiri dari regulasi SMK3, komitmen manajemen puncak, peraturan dan prosedur K3, komunikasi, kompetensi dan keterlibatan pekerja, serta lingkungan kerja, dengan variabel terikat berupa kinerja proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja proyek dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dengan kontribusi kolektif sebesar 55,4% (R² = 0,554). Faktor internal berupa kesadaran penggunaan APD dan tingkat pendidikan, serta faktor eksternal seperti penerapan sanksi, turut memperkuat kepatuhan pekerja terhadap K3. Penerapan SMK3 di proyek ini telah sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012 dengan capaian 93,5% kategori “memuaskan”, meskipun masih diperlukan peningkatan agar hasil lebih optimal. Analisis fishbone menegaskan bahwa pencapaian zero accident pada proyek dipengaruhi oleh enam faktor utama, yaitu material dan fasilitas K3, metode kerja, manusia, komunikasi, manajemen, dan lingkungan kerja. Integrasi berkelanjutan dari faktor-faktor tersebut menjadi kunci sukses penerapan SMK3 secara efektif.