Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Kapang Endofit RLC5, PLC4 dan CLC2 Menggunakan Media Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Terhadap Candida albicans dan Trichophyton rubrum

Kapang endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa merugikan inangnya. Mikroorganisme endofit yang hidup di jaringan tanaman inang mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang memiliki beragam aktivitas biologis, seperti antioksidan, antibakteri, dan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antifungi dari ekstrak hasil fermentasi kapang endofit, yaitu RLC5, PLC4, dan CLC2, menggunakan media ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) terhadap jamur Candida albicans dan Trichophyton rubrum. Penelitian ini menggunakan metode fermentasi goyang pada media ekstrak ubi kayu selama 14 hari untuk memperoleh ekstrak metanol (biomassa). Selanjutnya, dilakukan uji aktivitas antifungi terhadap jamur uji menggunakan metode difusi cakram. Terhadap Candida albicans ekstrak kapang endofit CLC2 menunjukkan potensi kuat sebagai antifungi dengan diameter zona hambat sebesar 16,77 mm. Sementara itu, ekstrak RLC5 dan PLC4 tidak menunjukkan zona hambat. Terhadap Trichophyton rubrum, Ekstrak PLC4 memiliki diameter zona hambat sebesar 14,84 mm dan ekstrak CLC2 memiliki diameter zona hambat sebesar 11,65 mm. Keduanya dikategorikan memiliki daya hambat kuat. Ekstrak RLC5 tidak menunjukkan adanya zona hambat terhadap jamur Trichophyton rubrum.