Alifia Nurintan, . (2025) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI RSUD PASAR REBO PERIODE TAHUN 2024. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional.
cover.pdf
Download (233kB)
orisinalitas.pdf
Download (102kB)
abstrak.pdf
Download (240kB)
bab 1.pdf
Restricted to Registered users only
Download (13kB)
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only
Download (589kB)
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only
Download (130kB)
Full Skripsi _ Alfia.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Bedah sesar dapat menyebabkan infeksi luka operasi luka operasi merupakan masalah global yang signifikan, dengan angka kejadian berkisar antara 5-15% dan infeksi luka operasi menyumbang hingga 34% dari seluruh infeksi nosokomial di rumah sakit. Di Indonesia sendiri, angka kejadian infeksi luka operasi bervariasi antara rumah sakit pemerintah dan swasta, yang menunjukkan bahwa terdapat potensi perbedaan dalam penerapan praktik pencegahan infeksi, termasuk dalam penggunaan antibiotik profilaksis. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar dibandingkan dengan pedoman klinis yang berlaku di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif cross-sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 42 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien section caesarea paling banyak pada usia 26-35 tahun sebanyak 22 orang (52,38%). Pemberian antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di RSUD Pasar Rebo Periode Tahun 2024 sebanyak 42 orang (100%). Jenis antibiotic yang digunakan tepat 100%, yang paling sering digunakan yaitu seftriakson (76,20%). Tepat dosis pemberian antibiotik profilaksis yang sering diberikan yaitu seftriakson 1 gram (57,14%) dan memperoleh hasil ketepatan dosis 100%. Rute pemberian antibiotik profilaksis secara intravena pada 42 orang adalah tepat 100%. Waktu pemberian antibiotik profilaksis 30-60 menit sebelum insisi adalah tepat 100%. Antibiotik profilaksis digunakan sesuai yaitu seftriakson dan sefoperazon dengan dosis 1-2 gram/hari,waktu pemberian obat sesuai 30–60 menit sebelum tindakan operasi, tepat sesuai pedoman POGI 2013 dan, antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu seftriakson dengan dosis 1 gram, dan seluruh pasien mendapatkan dosis sesuai dengan panduan WHO.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Additional Information: | 1.apt. Rodhiyatul Fithri, M.Farm. 2.apt. Putu Nilasari, M.Farm. |
| Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
| Depositing User: | perpusistn |
| Date Deposited: | 10 Oct 2025 08:48 |
| Last Modified: | 10 Oct 2025 08:48 |
| URI: | https://repo.istn.ac.id/id/eprint/1542 |
