Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sectio Caesarea di Rumah Sakit Pelni Tahun 2024

Antibiotik profilaksis diberikan sebelum dilakukan operasi salah satunya tindakan sectio caesarea untuk mencegah infeksi luka operasi (ILO). Tujuan penelitian untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien sectio caesarea di Rumah Sakit Pelni pada tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional secara retrospektif. Sampel penelitian ini sebanyak 104 sampel dari data rekam medis pasien sectio caesarea di Rumah Sakit Pelni pada periode januari-desember tahun 2024. Hasil analisis demografi berdasarkan kelompok usia 20-35 tahun (83,65%). Berdasarkan kelompok usia kandungan 37-42 minggu (72,12%). Berdasarkan indikasi medis terbanyak riwayat sectio caesarea (25,00%). Berdasarkan lama perawatan pasien tertinggi pada 3 hari (53,85%). Analisis profil penggunaan obat sebelum tindakan sectio caesarea tertinggi adalah ketoprofen suppositoria sebanyak 74 pasien (71,15%). Berdasarkan penggunaan obat saat tindakan sectio caesarea tertinggi adalah bupivakain injeksi sebanyak 104 pasien (100 %). Berdasarkan penggunaan obat setelah tindakan sectio caesarea tertinggi adalah asam mefenamat tablet sebanyak 100 pasien (96,15%). Pola peresepan menggunaan seftriakson sebanyak 102 pasien (98,08%) dan menggunakan sefazolin sebanyak 2 pasien (1,92%). Hasil penelitian ini menunjukkan evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis bedah sectio caesarea meliputi kriteria tepat indikasi 100%, tepat dosis 100%, tepat rute pemberian melalui IV tepat 100% dan tepat waktu pemberian antibiotik profilaksis sebagian besar dilakukan 30 menit sebelum tindakan operasi (seftriakson 90,38%, sefazolin 1,92%).