Perancangan Sistem Kendali dan Monitoring Daya Listrk pada KWH Meter Berbasis Internet Of Things

Pencurian listrik merupakan tindakan ilegal dalam penggunaan tenaga listrik tanpa izin dan pembayaran yang sah. Tindakan ini merugikan pihak PLN maupun masyarakat, menimbulkan potensi bahaya, serta melanggar hukum. Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Tuah Sekata Kabupaten Pelalawan, sebagai salah satu badan usaha milik daerah yang mengelola pendistribusian listrik kepada masyarakat, setiap tahun menemukan indikasi pencurian listrik berdasarkan hasil pengecekan lapangan. Untuk mempermudah proses identifikasi dan mengurangi biaya operasional, dirancang sebuah perangkat berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu melakukan monitoring dan pengendalian konsumsi energi listrik pelanggan. Perangkat ini memanfaatkan power supply sebagai sumber tegangan DC 5V, sensor PZEM-004T untuk mengukur tegangan, arus, daya, dan energi listrik, LCD 16x2 untuk menampilkan hasil pengukuran, serta relay 5V untuk memutus atau menghubungkan aliran listrik pelanggan. Mikrokontroler ESP32 digunakan untuk mengolah data dan mengirimkannya melalui jaringan Wi-Fi ke aplikasi Blynk, yang berfungsi sebagai antarmuka pemantauan secara daring. Perangkat yang dikembangkan dalam penelitian ini tidak hanya memudahkan pemantauan konsumsi listrik secara real-time, tetapi juga berfungsi untuk mendeteksi serta mencegah potensi pencurian listrik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengukuran tegangan, persentase kesalahan rata-rata yang diperoleh masing-masing perangkat adalah 0,41% (Device IoT 1), 0,29% (Device IoT 2), dan 0,38% (Device IoT 3). Sementara itu, pada pengukuran arus diperoleh nilai kesalahan rata-rata sebesar 8,42% (Device IoT 1), 8,66% (Device IoT 2), dan 8,60% (Device IoT 3). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketiga perangkat IoT yang dihasilkan memiliki tingkat kesalahan kurang dari 10% (kategori sangat baik), sehingga layak digunakan untuk pemantauan konsumsi listrik.