UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis)

Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang sering menyerang unit pilosebaseus. Penggunaan antibiotik topikal pada penderita akne vulgaris dapat menyebabkan resistensi. Kulit melinjo selain sering digunakan sebagai bahan masakan oleh masyarakat, juga diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antibakteri seperti flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder lengkap yang terdapat pada kulit melinjo dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kulit melinjo terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis sehingga dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi resistensi. Penelitian dilakukan menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% yang kemudian dilakukan uji skrining fitokimia dan uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram sebanyak 5 konsentrasi yaitu, 15%, 35%, 55%, 75% dan 95%, dilakukan secara triplo, dengan kontrol negatif aquadest steril dan kontrol positif antibiotik klindamisin. Hasil yang diperoleh yaitu, ekstrak kulit melinjo mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan triterpenoid. Ekstrak kulit melinjo juga dapat digunakan sebagai antibakteri sedang pada bakteri Pripoionibacterium acnes dengan rata-rata diameter daya hambat yaitu, 7,15 mm; 7,43 mm; 7,51 mm; 7,81 mm dan 8,13 mm dan tidak menghasilkan antibakteri pada bakteri Staphylococcus epidermidis.