KARAKTERISASI ENZIM LAKASE DARI JAMUR Trametes hirsuta D7 DAN EDN 082 DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes, Pseudomonas aeruginosa DAN Escherichia coli

Senyawa antibakteri merupakan senyawa yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat dihasilkan dari mikroorganisme. Lakase merupakan enzim ekstraseluler yang memiliki jangkauan substrat luas sehingga mudah untuk diaplikasikan di berbagai bidang industri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik enzim lakase sebagai senyawa antibakteri. Enzim lakase diproduksi dari jamur Trametes hirsuta D7 dan Trametes hirsuta EDN 082 melalui fermentasi padat menggunakan substrat TKKS. Karakterisasi enzim meliputi warna, pH, gugus fungsi dan aktivitas enzim. Enzim lakase diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dan dilusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim lakase yang dihasilkan oleh T. hirsuta D7 dan T. hirsuta EDN 082 berwarna kuning kecokelatan dan memiliki nilai pH sekitar 5. Pada gelombang IR, intensitas serapan enzim lakase T. hirsuta EDN 082 lebih tinggi dibandingkan dengan T. hirsuta D7. Aktivitas enzim lakase yang dihasilkan T. hirsuta D7 sebesar 0,044 U/mL sedangkan T. hirsuta EDN 082 sebesar 0,009 U/mL. Konsentrasi hambat minimum (KHM) pada bakteri S. aureus, P. acnes, P. aeruginosa dan E. coli diperoleh pada kisaran aktivitas enzim lakase 0,001 U/mL0,006 U/mL. Konsentrasi Bunuh Minimum hanya terjadi pada bakteri S. aureus dan E. coli dengan kisaran aktivitas enzim lakase 0,044 U/mL-0,308 U/mL. Enzim lakase memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan aktif antibakteri.