Evaluasi Peresepan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Menular Seksual Dengan Metode ATC/DDD di Klinik Utama Kimia Farma Cililitan Besar Periode Januari- Desember 2024

Awanda Pramesti Ganesita, . (2025) Evaluasi Peresepan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Menular Seksual Dengan Metode ATC/DDD di Klinik Utama Kimia Farma Cililitan Besar Periode Januari- Desember 2024. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
Awanda PG_23334729_Cover.pdf

Download (264kB)
[thumbnail of Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan] Text (Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan)
Pengesahan.pdf

Download (941kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf

Download (273kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
Awanda_23334729_BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (276kB)
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
Awanda_23334729_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (499kB)
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
Awanda_23334729_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB)
[thumbnail of Skripsi Full File] Text (Skripsi Full File)
Awanda_23334729_Skripsi Full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) yang meningkat secara global mengancam efektivitas terapi akibat resistensi antimikroba (AMR) yang dipicu peresepan antibiotik irasional. Evaluasi penggunaan obat, khususnya dengan metode WHO-ATC/DDD, menjadi krusial untuk mengendalikan AMR. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi rasionalitas dan pola peresepan antibiotik pada pasien IMS di Klinik Utama Kimia Farma Cililitan Besar. Desain deskriptif analitik kuantitatif cross-sectional digunakan, dengan pengumpulan data retrospektif dari rekam medis pasien IMS bakteri (usia >17 tahun, terapi oral, non-komorbid) periode Januari-Desember 2024. Analisis kuantitatif mencakup profil pasien, pola penggunaan DDD/1000 pasien/hari, serta kesesuaian pedoman. Hasil menunjukkan pasien didominasi laki-laki (83,61%) dan usia 36-45 tahun (55,74%), dengan Gonore (78,7%) sebagai diagnosis terbanyak. Cefixime 200 mg dan Doksisiklin 100 mg paling sering diresepkan; Doksisiklin (17,79) menunjukkan DDD/1000 pasien/hari tertinggi. Mayoritas antibiotik termasuk kategori ACCESS/WATCH. Secara umum, peresepan antibiotik dinilai rasional. Namun, perlu perhatian khusus pada penggunaan Ciprofloxacin untuk gonore yang tidak lagi direkomendasikan karena resistensi. Pengawasan berkelanjutan diperlukan guna meningkatkan kualitas terapi dan mengendalikan resistensi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). apt. Drs. Tahoma Siregar, M.Si. 2). apt. Tania Rizki Amalia, M.Farm.Klin.
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Perpusistn 2
Date Deposited: 15 Oct 2025 03:49
Last Modified: 15 Oct 2025 03:49
URI: https://repo.istn.ac.id/id/eprint/1598

Actions (login required)

View Item
View Item