HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI STOMATITIS APHTOSA REKUREN (SAR) ATAU SARIAWAN PADA MASYARAKAT DI RW 05 KELURAHAN CIBUBUR KOTA JAKARTA TIMUR PERIODE JUNI-JULI 2022

Swamedikasi adalah pengobatan mandiri mengatasi masalah kesehatan khususnya penyakit ringan tanpa melibatkan tenaga medis. Penyakit ringan seperti demam, pusing, maag, batuk, pilek, sariawan. Untuk mendukung perilaku swamedikasi dibutuhkan pengetahuan agar menciptakan pengobatan yang rasional. Stomatitis Aphtosa Rekuren (Sariawan) merupakan penyakit inflamasi mukosa mulut berulang dan disertai nyeri. Tujuan penelitian mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) atau sariawan pada masyarakat di RW 05 Kelurahan Cibubur Kota Jakarta Timur. Penelitian dilakukan Juni-Juli 2022. Metode yang digunakan deskriptif analitik, rancangan potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Sampel sebanyak 370 responden. Hasil penelitian ini meliputi tingkat pengetahuan “Tinggi” 49,2%, “Sedang” 47,6%, “Rendah” 3,2%. Pada perilaku kategori “Baik” 31,9%, “Cukup Baik” 50,5%, “Kurang” 17,6%. Analisis statistik korelasi menggunakan korelasi rank spearman dan menghasilkan taraf signfikasi 0,044<0,05 artinya adanya hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi SAR dengan r hitung 0,105 masuk kedalam kategori hubungan lemah dan arah korelasi positif yang artinya hubungan kedua variabel searah.