Gambaran Penggunaan obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien TB-RO di RSUD Cengkareng Jakarta Barat Periode 1 Januari 2020-30 Juni 2021

Irmaini Syaputri, . (2022) Gambaran Penggunaan obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien TB-RO di RSUD Cengkareng Jakarta Barat Periode 1 Januari 2020-30 Juni 2021. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
Cover.pdf

Download (29kB)
[thumbnail of Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan] Text (Pernyataan Orisinalitas, Pernyataan Non Plagiat, dan Halaman Pengesahan)
Pengesahan.pdf

Download (903kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf

Download (12kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
Bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (71kB)
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6kB)
[thumbnail of Skripsi Full File] Text (Skripsi Full File)
Irmaini Syaputri_17334039_Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh kuman (Mycobacterium tuberculosis) yang dapat menginfeksi berbagai organ tubuh, terutama paru. Kuman ini disebarkan melalui percikan yang dikeluarkan ketika penderita Tuberkulosis batuk, bersin atau meludah. Untuk mengobati Tuberkulosis, digunakan terapi kombinasi dari berbagai macam Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan jangka waktu minimal 6 bulan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut kuman Tuberkulosis. Sedangkan Tuberkulosis Resistan Obat adalah kondisi dimana penyakit Tuberkulosis tidak merespon Obat Anti Tuberkulosis lini pertama yang paling efektif, yaitu Isoniazid dan Rifampisin. Untuk mengobati Tuberkulosis Resistan Obat (TB-RO) digunakan Obat Anti Tuberkulosis lini kedua. World Health Organization dalam Global Tuberculosis Report 2021 menyebutkan estimasi kasus TB-RO adalah 2,4% dari seluruh pasien Tuberkulosis baru dan 13% dari pasien Tuberkulosis yang pernah diobati dengan kata lain dialami oleh 8,8 dari 100.000 penduduk. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan Obat Anti Tuberkulosis pada pasien TB-RO di RSUD Cengkareng. Hasil penelitian menunjukkan 60,6% pasien laki-laki dan 39,4% perempuan. 96,9% pasien merupakan usia produktif dan 3,1% usia tidak produktif. Jenis resistansi Obat Anti Tuberkulosis adalah 100% Resistansi Rifampisin (RR). Sedangkan uji kepekaan obat 100% Sensitif Fluorokuinolon. Bedaquiline (100%) Pirazinamid (100%), Etambutol (97%) merupakan Jenis Obat Anti Tuberkulosis terbanyak digunakan. 21 orang (63,6%) dengan lama waktu pemberian obat jangka panjang dan 12 orang (36,4%) dengan lama waktu pemberian obat jangka pendek.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. apt. Tahoma Siregar, M.Si.
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Perpusistn 2
Date Deposited: 17 Oct 2025 07:08
Last Modified: 17 Oct 2025 07:08
URI: https://repo.istn.ac.id/id/eprint/1681

Actions (login required)

View Item
View Item