HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PENGGUNAAN RASIONAL OBAT PARACETAMOL DALAM SWAMEDIKASI DI RT 10 KUALA TUNGKAL JAMBI

Swamedikasi merupakan perilaku mengkonsumsi obat sendiri berdasarkan diagnosis terhadap gejala sakit yang terjadi. Swamedikasi sendiri merupakan bagian dari “self care” yang merupakan usaha untuk mempertahankan kesehatan atau mencegah dan mengatasi penyakit. Perilaku swamedikasi pada masyarakat Indonesia tergolong tinggi. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran swamedikasi dan juga untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap penggunaan rasional obat paracetamol dan perilaku swamedikasi. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian survei, menggunakan rancangan penelitian potong silang (cross sectional), yaitu dilakukan menggunakan kuesioner dalam bentuk Googleform sebagai instrumen penelitian yang dibagikan kepada responden di RT 10 Kuala Tungkal Jambi.Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 166 responden dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling yang dihitung dengan rumus slovin untuk menentukan jumlah sampel. Dari hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap penggunaan rasional obat paracetamol dengan nilai p-value sebesar 0,01 dan juga didapatkan korelasi sebesar 0,672, hasil tersebut memiliki hubungan yang positif dan juga memiliki hubungan korelasi yang kuat antara tingkat pengetahuan terhadap penggunaan rasional obat paracetamol; terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap swamedikasi dengan nilai p-value sebesar 0,031 dan juga didapatkan korelasi sebesar 0,562, hasil tersebut memiliki hubungan yang positif dan juga memiliki hubungan korelasi yang cukup kuat antara tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi.