Perbandingan Metode Maserasi Dan Ultrasound Assiste Extraction Pada Kayu Secang Dan Analisis Penetapan Kadar Flavonoid Menggunakan Spektrofotometri UV

Proses Ekstraksi Pada umumnya dilakukan dengan menggunakan pelarut yang didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran, biasanya air dan pelarut organik yang lainnya. Bahan yang akan diekstrak biasanya berupa bahan kering yang telah dihancurkan, biasanya berbentuk bubuk atau simplisia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas rendemen, waktu ekstraksi, dan volume pelarut ekstraksi maserasi dan (UAE)-NADES, dan senyawa yang terkandung dalam kayu secang, juga untuk mengetahui kadar flavonoid dalam kayu secang dengan spektrofotometri UV. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dan ultrasound assiste extraction dengan NADES, hasil ekstrak dilanjutkan dengan uji skrining fitokimia, dan dilanjutkan dengan melihat kadar flavonoid dengan spektrofometri. Hasil rendemen maserasi 10,41% dan 62,93% pada NADES, dan hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa kayu secang mengandung senyawa flavonoid, pada hasil kadar flavonoid total kayu secang menggunakan spektrofotometri UV 6,34% pada maserasi, pada NADES 3,985%.