POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KOTA DEPOK PERIODE BULAN JUNI-AGUSTUS 2021

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peristiwa terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik ≥90 mmHg pada keadaan yang tenang atau beristirahat, diukur dua kali setiap lima menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi yang digunakan oleh penderita hipertensi fasilitas rawat jalan RSUD Kota Depok periode bulan Juni-Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari catatan rekam medik pasien. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan metode retrospektif serta pendekatan kuantitatif. Semua data kemudian diolah di Microsoft excel sebagai daftar distribusi frekuensi. Terapi yang digunakan pada pasien hipertensi yaitu monoterapi sebanyak 44 pasien (41,50%), terapi kombinasi 2 obat 44 pasien (41,50%), terapi kombinasi 3 obat 16 pasien (15,10%), terapi kombinasi 4 obat 1 pasien (0,95%) dan kombinasi 5 obat 1 pasien (0,95%). Hasil penelitian dari 106 pasien yang mendapatkan terapi obat antihipertensi menunjukkan bahwa obat yang digunakan pada pasien hipertensi adalah Amlodipin (34,6%), Nifedipin (7,45%), Verapamil (1,6%), Diltiazem (1,6%), Bisoprolol (16,48%), Propanolol (0,53%), Candesartan (15,95%), Captopril (5,31%), Lisinopril (6,91%), Ramipril (5,81%), Furosemide (1,06%), Hidroklortiazid (1,06%), dan Clonidin (1,6%). Golongan obat antihipertensi yang digunakan adalah CCB (45,25%), B-blocker (17,01%), ARB (15,95%), ACE Inhibitor (18,07%), Diuretik (2,12%), dan Central alpha agonist (1,6%)