POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RUANG RAWAT INAP GEDUNG A RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO PERIODE JANUARI - MARET 2020

Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Lebih dari 85% penderita diabetes melitus di dunia adalah pengidap diabetes melitus tipe 2. Hipertensi merupakan penyakit penyerta yang paling banyak diderita oleh pasien diabetes melitus tipe 2. Dalam literatur menujukkan apabila obat diabetes melitus tipe 2 digunakan bersamaan dengan obat antihipertensi sering terjadi interaksi obat. Interaksi obat adalah dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu bersamaan yang dapat memberikan efek masing-masing atau saling berinteraksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi interaksi obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di ruang rawat inap Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo periode Januari – Maret 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan data sekunder rekam medik yang kemudian dianalisis kejadian interaksi obat berdasarkan aplikasi Lexicomp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 74 sampel yang dianalisis didapatkan yang berpotensi mengalami interaksi obat sebanyak 41 (54.40%). Gambaran potensi interaksi obat berdasarkan persentase terbanyak adalah 48 kejadian (65.75%) berdasarkan mekanisme farmakodinamik, dan berdasarkan tingkat keparahan interaksi adalah tingkat keparahan moderat yaitu 62 kejadian (84.93%).