Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Perilaku Penggunaan Antibiotika Amoxicillin dan Cefixime Di Wilayah RW.013, Ciomas Bogor

Antibiotika adalah zat antibakteri yang diproduksi oleh berbagai mikroorganisme spesies (bakteri, jamur) yang bisa menekan pertumbuhan dan membunuh mikroorganisme lainnya. Amoxicillin dan Cefixime adalah antibiotika golongan �- laktamase dan merupakan antibiotika yang paling banyak digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antibiotika Amoxicillin dan Cefixime di masyarakat RW.013, Ciomas Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian menggunakan sampel 138 responden yang dihitung menggunakan rumus Slovin, pengolahan data dilakukan secara univariat dengan persentase dan bivariat dengan uji chi square, menunjukkan bahwa masyarakat yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebagian besar berusia 17 − 25 tahun 46,38%, usia 46 − 55 tahun 20,29%. Berjenis kelamin perempuan 63% dan laki-laki 37%, berpendidikan perguruan tinggi 56%, SMA 40,6%, tidak bekerja 17,4% dan pegawai swasta 34,1%. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap antibiotika berada pada kategori baik 53,62%, dan kurang 4,35%. Tingkat perilaku penggunaan masyarakat terhadap antibiotika berada pada kategori cukup 45,65%, dan kurang 18,12%. Hubungan antara tingkat pengetahuan antibiotika terhadap perilaku penggunaan antibiotika menunjukan hasil p-value 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antibiotika.