Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Rawat Jalan RSUD Kota Tangerang Periode Juli-Desember 2020

Penyakit ginjal kronik adalah penurunan progresif fungsi ginjal yang ditandai dengan penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) kurang dari 60ml/menit/1,73m2 selama minimal 3 bulan. Hipertensi memiliki kaitan erat dengan kesehatan ginjal, seperti siklus ayam telur. Hipertensi merupakan faktor pemicu utama terjadi penyakit gagal ginjal kronik dan dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi kardiovaskular. Pemberian obat antihipertensi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan memperlambat kerusakan ginjal sehingga perlu dilakukan evaluasi penggunaan obat antihipertensi untuk menjamin penggunaan obat yang aman, tepat dan rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik berdasarkan tepat pasien, tepat dosis, tepat indikasi dan tepat obat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari catatan rekam medis pada bulan Juli-Desember 2020 di RSUD Kota Tangerang. Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu golongan Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) yaitu candesartan sebanyak 48% dan jumlah obat yang paling banyak digunakan adalah dua kombinasi obat ( 85% ). Dua kombinasi obat yang paling banyak digunakan yaitu golongan Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) dan Calcium Channel Blocker (CCB). Evaluasi penggunaan obat antihipertensi menunjukkan bahwa 100% tepat pasien, tepat dosis 99%, tepat indikasi 100% dan tepat obat 98%.