Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Besar Periode Tahun 2019-2020

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan pola terapi antidiabetika yang di berikan pada pasien dan juga kadar gula darah pasien berdasarkan pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan GDP, G2PP, GDS, HBA1c, dan Kreatinin pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Besar periode tahun 2019-2020. Hasil penelitian didapatkan dari distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah pada perempuan (76%) usia kisaran 55-64 (44%), GDP awal dengan kadar ≥126 mg/dl sebanyak 88,2% dan GDP akhirnya dengan kadar ≥126 mg/dl sebanyak 85%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan yang dilihat dari hasil kadar GDP awal dan akhir pasien. Pada pemeriksaan HbA1c awal kadar ≥6,5% sebanyak 86%, dan untuk kadar HbA1c akhir dengan kadar ≥6,5% sebanyak 79,0%. dengan hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan kadar gula darah pasien yang di lihat dari hasil persentase pemeriksaan laboratorium akhir. Pemeriksaan kadar kreatinin pada laki-laki dengan kadar normal 0,6-1,2 mg/dl sebanyak 3,6% dan pada perempuan dengan kadar 0,5-1,1 mg/dl sebanyak 7,3% dan tidak normal ≥1,2% sebanyak 0,9% dan yang tidak melakukan pemeriksaan sebanyak 88,2%. Dengan hal ini adanya salah satu pasien perempuan terdiagnosa DM tipe 2 dengan adanya perburukan yaitu gangguan fungsi ginjal. Kemudian Obat antidibetika yang yang paling banyak di gunakan adalah ADO golongan binguadine yaitu metformin (27,2%), dan antidiabetika suntik terbanyak ada Insulin glargine (22,2%). Dan pola terapi antidiabetika yang banyak digunakan adalah pola terapi Ado kombinasi (38,2%).