ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD TEBET TAHUN 2019

Salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di dunia maupun Indonesia adalah penyakit kardiovaskular, dimana penatalaksanaan hipertensi yang efektif dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dari penyakit tersebut. Peningkatan biaya kesehatan dapat mengancam akses serta mutu pelayanan kesehatan, oleh sebab itu diperlukan studi khusus untuk menganalisis tidak hanya dari segi efektivitas obat namun juga dari segi ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi demografi dan regimen terapi antihipertensi yang paling costeffectiveness pada pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Tebet. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Data yang dikumpulkan berupa data rekam medis dan data biaya obat dari periode Januari – Desember 2019. Sampel yang digunakan sesuai perhitungan sebesar 103 pasien, berasal dari pasien asuransi BPJS dengan data rekam medis lengkap, dan mendapat model terapi antihipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 58 pasien (56%) sedangkan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 45 pasien (44%), dan berdasarkan usia yaitu pasien usia ≥ 65 tahun berjumlah 28 orang (27%), pasien usia 55-64 tahun berjumlah 39 orang (38%), pasien usia 45-54 tahun berjumlah 20 orang (19%), pasien usia 35-44 berjumlah 9 orang (9%), dan pasien usia ≤ 34 tahun berjumlah 7 orang (7%). Regimen terapi yang paling cost-effectiveness golongan obat monoterapi oral adalah ACEI dengan ACER dan ICER sebesar Rp.2,563. Kombinasi 2 golongan obat adalah golongan β-Bloker + ACEI dengan ACER dan ICER sebesar Rp.2,607. Kombinasi 3 golongan obat adalah golongan CCB + βBloker + ACEI dengan ACER dan ICER sebesar Rp.(-1,996).