POLA TERAPI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASEN GAGAL JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2019-2020

Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, yang ditandai sesak nafas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Salah satu pengobatan gagal jantung yaitu dengan menggunakan obat antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui demografi pasien dan pola terapi obat antihipertensi pada pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dari pasien yang didiagnosa menderita gagal jantung diperoleh sebanyak 80 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasien laki-laki lebih banyak yaitu 49 pasien (61,25%), usia 55-64 tahun sebanyak 32 pasien (40%), klasifikasi gagal jantung III sebanyak 35 pasien (43,75%), riwayat penyakit hipertensi sebanyak 50 pasien (62,5%) dan lama rawat inap kurang dari 9 hari sebanyak 76 pasien (95%). Tekanan darah awal pasien terbanyak adalah pasien pada klasifikasi tekanan darah stage 2 sebanyak 47 pasien (58,75%), dan tekanan darah akhir pasien terbanyak pada pasien klasifikasi prehipertensi sebanyak 48 pasien (60%). Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu furosemide sebanyak 45 penggunaan (56,25%). Pola terapi antihipertensi gagal jantung paling banyak digunakan yaitu pola terapi kombinasi dengan 2 obat sebanyak 32 penggunaan (40%).