Analisis Efektifitas Biaya (AEB) Antidiabetes pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUD Tebet Tahun 2019

Farmakoekonomi merupakan multidisiplin ilmu, mencakup ilmu ekonomi dan kesehatan yang bertujuan meningkatkan taraf kesehatan dengan meningkatkan efektivitas perawatan kesehatan. Penyakit Diabetes Melitus yang merupakan penyakit degeneratif sehingga pengobatanya harus dilakukan seumur hidup dan membutuhkan biaya yang besar. Tujuan penelitian ini mengetahui variasi demografi dan cost-effectiveness regimen terapi antidiabetes yang digunakan pada pengobatan pasien diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Tebet. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Data yang digunakan rekam medis dan data biaya obat dari periode Januari - Desember 2019. Sampel yang didapatkan sesuai perhitungan sebesar 102 pasien, berasal dari pasien asuransi BPJS dengan data rekam medis lengkap dan mendapat model terapi antidiabetes. Hasil penelitian menunjukkan variasi demografi berdasarkan usia, pasien usia usia 25 – 50 tahun 28 orang (27%) dan pasien usia di atas 50 tahun 74 orang (73%). Berdasarkan jenis kelamin, pasien perempuan 61 orang (60%) dan laki-laki 41 orang (40%). Regimen terapi yang paling cost-effectiveness golongan obat monoterapi oral adalah penghambat alfa – Glukosidase ACER Rp. 879 dan ICER sebesar Rp. 690. Kombinasi 2 golongan obat adalah golongan sulfonilurea dengan insulin long acting dengan ACER Rp 1320 dan ICER Rp 691. Kombinasi 3 golongan yaitu golongan biguanid, inhibitor dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4), dan thiazolidinedione dengan ACER dan ICER nya Rp 852. Kombinasi 4 golongan obat yaitu kombinasi golongan sulfonilurea, sulfonilurea, biguanid, dan thiazolidinedione dengan ACER Rp 2.541 dan ICER Rp 862. Intensifikasi insulin yaitu kombinasi golongan biguanid dan insulin long acting dengan ACER dan ICER Rp 4.148