Literature Review Identifikasi ADRs (Adverse Drug Reactions) Penggunaan Obat Antidiabetes Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Dirawat Inap.

Salah satu penanganan penderita diabetes mellitus adalah dengan pemberian obat. Salah satu masalah akibat penggunaan obat adalah reaksi obat yang tidak dikehendaki (adverse drug reactions). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian ADR pada terapi obat antidiabetes, mengetahui jenis antidiabetes yang menyebabkan timbulnya ADR, mengetahui bagaimana manisfestasi kejadian ADR pada terapi obat antidiabetes. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif pendekatan Cross Sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara observasi atau pengumpulan data sekaligus. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif di mana peneliti akan mengkaji informasi dan mengumpulkan data yang telah ada sebelumnya lalu data tersebut ditelaah. Hasil penelitian dari 30 sampel artikel didapatkan sebanyak 2.525 pasien, terdiri dari 1.385 (54,85%) perempuan dan 1.140 (45,15%) laki-laki pada umumnya pasien terbanyak berusia 56-65 tahun (33,70%) kemudian didapat angka kejadian ADR yang terjadi pada terapi antidiabetes yaitu 97 kejadian. Terapi yang digunakan yaitu terdiri dari terapi tunggal dan terapi kombinasi. Jenis antidiabetes yang sering menyebabkan timbulnya ADR diantaranya Golongan Biguanid (Metformin), golongan sulfonylurea (Glimepirid, glibenklamid, glikuidon), golongan Inhibitor a- glukosidase (Acarbose), golongan Tiazolidindion (pioglitazone), Insulin (Humulin, glusine). Manifestasi kejadian ADR (Adverse Drug Reactions) pada terapi obat antidiabetes diantaranya mual, muntah, hipoglikemia, flatulensi, diare, pusing, lemas, edema dan perut kembung.