Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Instalasi Rawat Inap RSUD Budhi Asih tahun 2019

Gagal Ginjal Kronik didefinisikan sebagai kerusakan ginjal dan/atau penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) kurang dari 60mL/min/1,732 selama minimal 3 bulan. Hipertensi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya penyakit ginjal kronik karena dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dalam ginjal sehingga mengurangi kemampuan ginjal untuk memfiltrasi darah dengan baik. Terapi hipertensi dapat digunakan pada pasien gagal ginjal kronik untuk menurunkan tekanan darah dan memperlambat progresivitas pada pasien. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Budhi Asih tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif selama 12 bulan dari JanuariDesember 2019 di Instalasi Rekam Medik RSUD Budhi Asih. Penelitian ini dilakukan terhadap 87 catatan rekam medik penderita gagal ginjal kronik yang menerima Obat Antihipertensi. Hasil penelitian menunjukkan obat yang paling banyak digunakan pada terapi tunggal adalah golongan Calcium Channel Blocker (amlodipine) 10,36%, β-Blocker (bisoprolol) 1,15%, Angiotensin Converting Enzim Inhibitor (captopril) 1,15%, Diuretik (spironolakton dan furosemide) 1,15%. Sedangkan pada terapi kombinasi 2 obat yaitu golongan CCB dan ARB 19,52% dan terapi kombinasi 3 obat yaiu golongan CCB, ARB, dan BB 11,52%. Evaluasi penggunaan obat dalam penelitian ini meliputi kategori tepat indikasi 100%, tepat obat 82,76%, tepat dosis 68,96% dan tepat pasien 100%.