EVALUASI TERAPI ANEMIA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2019 - MARET 2020

Pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisa biasanya akan menderita anemia akibat ketidakmampuan ginjal untuk memproduksi eritropoetin secara fisiologis. Semakin menurunnya fungsi ginjal maka anemia akan semakin berat. Anemia merupakan komplikasi yang umum terjadi pada gagal ginjal kronik dimana manajemen dari pasien anemia pada gagal ginjal kronik harus dilakukan dengan benar untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi yang dapat diberikan pada pasien anemia PGK adalah terapi ESA, Besi, Transfusi dan Terapi Suportif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi terapi anemia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan crossectional dengan pengumpulan data bersifat retrospektif sehingga diperoleh sampel 80 pasien. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin pasien gagal ginjal kronik yang mendapat terapi anemia terbanyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 59%, sedangkan rentang umur yang terbanyak 46->65 tahun yaitu sebesar 69%. Penyakit penyerta yang banyak diderita adalah anemia tunggal 31%, hipertensi dan anemia 42% dan Hipertensi, DM dan anemia 11%. Semua pasien mengalami anemia dan menggunakan terapi ESA yaitu sebesar 61%, sedangkan untuk terapi ESA+Besi sebesar 33% dan ESA+Transfusi sebesar 5%. Pasien anemia juga mendapatkan terapi suportif yaitu asam folat sebesar 79%. Sebanyak 81% pasien anemia telah mencapai target respon kenaikan Hb.