Evi Yulia, . (2020) Pola Penggunaan Obat Antipsikotik Kombinasi Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Periode Juli-Desember 2019. Sarjana thesis, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).
Awal_merged.pdf
Download (756kB)
Abstract.pdf
Download (154kB)
Chapter1.pdf
Restricted to Registered users only
Download (246kB)
Chapter2.pdf
Restricted to Registered users only
Download (391kB)
Conclusion.pdf
Restricted to Registered users only
Download (151kB)
Skripsi Evi Yulia.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah. Skizofrenia paranoid terjadi karena melemahnya neurologis dan kognitif tetapi individu tersebut mempunyai prognosis yang baik. Gambaran klinis didominasi oleh waham yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya disertai halusinasi. Obat antipsikotik diberikan pada pasien yang mengalami gangguan psikotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antipsikotik pasien skizofrenia paranoid di ruang rawat inap rumah sakit jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dengan jumlah populasi sebanyak 1590 pasien yang diambil dari periode juli-desember 2019 dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 103 pasien. Hasil penelitian menunjukkan penderita skizofrenia paranoid terbanyak pada kelompok usia 26-35 tahun (49,51%), pada laki-laki (81,55%). Gejala awal tersering yang dialami pasien adalah halusinasi auditorik (85,43%). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah obat kombinasi antipsikotik jenis tipikal-atipikal yaitu risperidon + clozapine + injeksi haloperidol (26,66%). Obat-obat penujang yang juga digunakan sebagai terapi skizofrenia paranoid paling sering digunakan adalah kombinasi antipsikotik dan antikolinergik (70,10%). Obat dengan dosis dan frekuensi terbanyak digunakan yaitu resperidon (17,25%) dan thp (20,56%). Berdasarkan kondisi pulang, pasien dinyatakan dalam keadaan membaik (100%).
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Additional Information: | 1). apt. Dr. Refdanita, M.Si. 2). apt. Rusti Winarni, S.Si. |
| Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
| Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
| Depositing User: | Perpusistn 2 |
| Date Deposited: | 30 Oct 2025 04:23 |
| Last Modified: | 30 Oct 2025 04:23 |
| URI: | https://repo.istn.ac.id/id/eprint/2144 |
