Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Dengan Penggunaan Obat Keras Tanpa Resep di Lingkungan Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat

Obat berperan penting dalam pelayanan kesehatan. Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Terlalu banyaknya jenis obat yang tersedia ternyata juga dapat memberikan masalah tersendiri dalam praktek, terutama menyangkut bagaimana memilih dan menggunakan obat secara benar dan aman. Apabila dalam melakukan swamedikasi masyarakat tidak cukup mendapatkan informasi yang tepat mengenai indikasi obat, cara penggunaan, lama penggunaan, dan efek samping maka hal tersebut justru akan menimbulkan masalah kesehatan yang baru. Hal ini terjadi dipengaruhi oleh tingkat Pendapatan dan tingkat Pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Hubungan Antara Tingkat Pendapat dan Tingkat Pendidikan Dengan Penggunaan Obat Keras Tanpa Resep di Lingkungan Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat. Jenis Penelitian ini adalah noneksperimental dengan rancangan Cross Sectional. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner secara online. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang menggunakan obat keras tanpa resep. Uji statistic yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah uji statistik Korelasi Pearson. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan mempunyai hubungan dengan penggunaan obat keras tanpa resep dengan hasil dari correlation coeffision yaitu 0,150 yang menunjukkan hubungan antara dua variabel sangat kuat. Sementara hubungan antara tingkat pendidikan yang tinggi dengan penggunaan obat keras tanpa resep memiliki hubungan yang lemah atau tidak memiliki hubungan dengan hasil nilai correlation coeffision yaitu 0,059. Hubungan dari variabel-variabel ini memiliki hubungan korelasi yang tidak signifikan atau hubungan yang negatif karena mengalami perubahan kearah yang berlawanan