Efektivitas Pemberian N-asetilsistein sebagai profilaksis Contrast Induced Neprophaty pada pasien penyakit gangguan ginjal pasca intervensi koroner perkutan di Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo Periode Januari – Juni 2019

CIN adalah insufisiensi ginjal akut setelah kateterisasi jantung dan mempengaruhi mortalitas dan morbiditas. NAC sebagai penangkap langsung dari radikal bebas yang dapat meningkatkan aliran darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien gangguan ginjal yang diberikan NAC oral pasca IKP, Bagaimana profil penggunaan obat NAC oral pada pasien penyakit gangguan ginjal pasca IKP, Berapa rata-rata kontras yang diberikan pada pasien gangguan ginjal dengan pemberian NAC oral pasca IKP dan Adakah efektivitas penggunaan NAC sebagai profilaksis CIN pada pasien penyakit gangguan ginjal pasca IKP. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif analitik, dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Hasil penelitian Karakter pasien penyakit gangguan ginjal pasca IKP persentase tertinggi pada masa lansia akhir laki-laki 56-65 tahun sebesar 28 pasien yaitu 25,6% (laki-laki), 18 pasien 16.5 % (perempuan). Berdasarkan LFG pada pasien gangguan ginjal terbanyak terdapat pada range 30 s/d 59 ml/min. sebanyak 42 pasien (38.5%) dan tempat kedua dengan jumlah total 21 pasien (19.4%) 60 s/d 89 ml/min. Dosis yang paling sering diresepkan yaitu 2 x 600 mg sebanyak 101 (92,7%) resep, 3 x 200 mg sebanyak 8 resep (7,3%), dan rata-rata penggunaan kontras 109 mL, nilai p sebesar 0.0000332690 (P<0.05) terdapat perbedaan yang signifikan adanya perubahan sebelum pemberian dari 42,82+24,88 mL/min/1.73 menjadi 45,90+25,30 mL/min/1.73.