Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Propionibacterium acnes dan Malassezia furfur Secara In vitro

Beberapa penyakit kulit yang sering diderita oleh masyarakat di Indonesia adalah jerawat dan panu. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman dari family Oxalidaceae yang memiliki kandungan zat aktif diantara lain flavonoid, saponin dan tanin. Oleh karena itu daun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap pertumbuhan mikroba Malassezia furfur dan Propionibacterium acnes. Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol dengan perbandingan 1:10 selama 1 hari. Ekstrak dipekatkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator dilanjutkan dengan membuat konsentrasi 10%, 30% dan 50% dengan kontrol positif klindamisin untuk mikroba Propionibacterium acnes dan ketokonazol untuk mikroba Malassezia furfur serta DMSO 100% sebagai kontrol negatif. Pada pengujian Diameter Daya Hambat dengan metode difusi cakram yang memberikan zona hambat terhadap Propionibacterium acnes sebesar 12,83 mm pada konsentrasi 10%, 16,17 mm pada konsentrasi 30% dan 17,27 mm pada konsentrasi 50% tetapi tidak memiliki aktivitas antifungi terhadap Malassezia furfur. Pengujian konsentrasi hambat minimum menggunakan metode dilusi padat dengan pour plate, didapatkan hasil konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 15% terhadap Propionibacterium acnes.