UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KAPANG ENDOFIT ISOLAT RLC5 ASAL TANAMAN KAYU JAWA (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) HASIL FERMENTASI GOYANG MEDIA UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas (L.) Lam.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Kapang endofit merupakan organisme yang hidup dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit terhadap tanaman inang serta memiliki potensi besar untuk menghasilkan metabolit sekunder. RLC5 merupakan salah satu hasil isolat kapang endofit dari tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) yang memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder ekstrak kapang endofit isolate RLC5 asal tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) hasil fermentasi goyang menggunakan media alternatif ubi jalar kuning (Ipomoea batatas (L.) Lam.) dan aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Isolat kapang endofit RLC5 yang sudah diremajakan selama 7 hari difermentasikan dalam media alternatif ubi jalar kuning (Ipomoea batatas (L.) Lam.) dengan metode fermentasi goyang menggunakan alat Reciprocating Shaker selama 14 hari dengan kecepatan 130 rpm pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol (biomassa) dan ekstrak etil asetat (supernatan) kapang endofit RLC5 menghasilkan senyawa metabolit sekunder triterpenoid, alkaloid, dan tanin. Metabolit sekunder yang di hasilkan dari ekstrak metanol (biomassa) kapang endofit RLC5 memiliki aktivitas antibakteri lebih kuat dibanding ekstrak ekstrak etil asetat (supernatan), dengan zona hambat 36,61 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan 15,06 mm terhadap bakteri Escherichia coli.