Uji aktivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper ornatum N.E.Br) dan Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Cacing Ascaridia galli Secara In Vitro

Sirih merupakan tanaman yang telah digunakan sebagai obat di Asia Tenggara. Sirih di Indonesia ada beberapa jenis, yang dibedakan berdasarkan bentuk daun, rasa dan aromanya yaitu sirih merah (Piper ornatum N.E.Br) dan sirih hijau (Piper betle L.). Berdasarkan data empiris daun sirih dapat digunakan untuk mengobati cacingan. Di India daun sirih hijau dikunyah oleh orang secara berkala pada pasien yang menderita cacing tambang. Sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas anthelmintik menggunakan ekstrak etanol 96% daun sirih merah dan sirih hijau pada konsentrasi 1%, 3%, dan 5%, dengan pirantel pamoat sebagai kontrol positif dan NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif dengan metode uji anthelmimtik secara in vitro. Hasil dari penelitian menunjukan konsentrasi 1%, 3%, dan 5% memiliki aktivitas anthelmintik setelah dianalisis secara statistik, dengan nilai LC50 1,30% dan LT50 83 jam 25 menit 15 detik untuk sirih merah, LC50 2,81% dan LT50 18 jam 36 menit 48 detik untuk sirih hijau.