EVALUASI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI GEOTHERMAL: STUDI KASUS PROYEK LUMUT BALAI SUMSEL

Model Jalur Kritis (CPM) telah banyak digunakan dalam manajemen proyek konstruksi sebagai alat yang efektif dan efisien untuk merencanakan dan menjadwalkan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi CPM dalam proyek geotermal di Lumut Balai. Melalui tinjauan literatur dan studi kasus, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana CPM dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen proyek. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan 12 jalur kritis pada disiplin Mist Eliminator, Piping, Mechanical, dan Painting & Insulation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan CPM dapat mengurangi durasi proyek menjadi 604 hari dari jadwal awal sebelumnya yang mencapai 825 hari. CPM memiliki peran yang penting dalam memberikan jadwal proyek yang jelas dan akurat, mengurangi keterlambatan, serta meningkatkan performa keseluruhan proyek. Selain itu, integrasi CPM dengan alat manajemen proyek lainnya dapat meningkatkan sistem manajemen proyek secara menyeluruh dan meningkatkan peluang keberhasilan proyek. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa CPM memiliki potensi besar untuk membantu perusahaan konstruksi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam manajemen proyek. Perusahaan konstruksi di Indonesia sebaiknya mengadopsi CPM sebagai alat manajemen proyek untuk memastikan keberhasilan proyek. Penelitian ini memberikan pandangan positif mengenai masa depan CPM dalam manajemen proyek konstruksi dan membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut di bidang ini