Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Bawah (Pneumonia) di Instalasi Rawat Jalan RS. AU. dr. Esnawan Antariksa Dengan Metode Gyssens Periode Oktober 2017-Maret 2018.

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yaitu Streptococcus pneumoniae. Salah satu penatalaksanaan pengobatan ISPB (Pneumonia) adalah dengan pemberian terapi antibiotika. Pemberian antibiotika yang kurang tepat dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap antibiotika, sehingga perlu diperhatikan pada penggunaan obat yang rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotika pada pasien ISPB (Pneumonia) di instalasi rawat jalan RS.AU. dr. Esnawan Antariksa dengan menggunakan metode Gyssens. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental secara deskriptif analitik. Pengambilan data pasien yang dilakukan secara retrospektif. Terdapat 41 Pasien yang terinfeksi ISPB (Pneumonia). Antibiotika yang paling banyak digunakan pada terapi tunggal termasuk kategori (IVC) adalah Cefixime (31.6%). Terapi tunggal ke dua termasuk kategori (0) Ciprofloxacin dan Azitromisin (36.4%). Terapi tunggal ke tiga termasuk kategori I/IIA/IIB Cefadroxyl (8%). Terapi kombinasi termasuk kategori (0) Azitromisin dengan Levofloxacin dan Co-Amoxyclav dengan Cefixime (24%).