Karakterisasi Senyawa Kimia Tanaman Mint (Mentha) Berdasarkan Metode FTIR (Fourier Transformed Infra-Red) dan Kemometrik

Tanaman mint (Mentha) merupakan salah satu tanaman banyak digunakan, baik untuk bahan baku farmasi, makanan, minuman, flavour agent, dan kosmetika. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi simplisia yang memiliki spesies berbeda menggunakan metode spektroskopi FTIR, selanjutnya dianalisis secara kemometrik. Hasil spektrum FTIR dianalisis dengan metode Principal Component Analysis ( PCA ) untuk mengentahui pola fingerprint pada spesies yang berbeda. Spektrum FTIR yang dianalisis dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) menghasilkan plot PCA pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1 yang terlihat dengan jelas perbedaan spesies dan pelarut dengan nilai total varian sebesar 99% (PC-1=93% dan PC-2=6%). Segmentasi spektrum FTIR pada bilangan gelombang 1500-1400 cm-1 dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada pengelompokan jenis tanaman. Dari hasil segmentasi diperoleh hasil plot PCA dengan nilai total varian sebesar 100% (PC-1=100% dan PC-2=0%). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanaman mint dari ketiga jenis spesies diduga mempunyai komposisi senyawa yang tidak jauh berbeda.