ANALISIS PERFORMA DAN PERAWATAN CHILLER MENGGUNAKAN DATA OPERASIONAL: TEMPERATUR, TEKANAN, ALIRAN DAN KONSUMSI DAYA STUDI KASUS: WATER COOLED CHILLER PADA OPERASIONAL GEDUNG XYZ

Sistem pendingin berperan penting dalam konsumsi energi industri dan komersial, yang sering kali mencakup lebih dari 50% dari total penggunaan daya HVAC. Namun, inefisiensi seperti tekanan kondensor yang tinggi, perpindahan panas yang kurang optimal, dan beban kerja kompresor yang berlebihan menyebabkan peningkatan konsumsi energi. Studi ini melakukan analisis kinerja sistem pendingin secara komprehensif menggunakan data operasional dari 30 skenario pengujian, dengan fokus pada parameter efisiensi utama termasuk Koefisien Kinerja (COP) dan Konsumsi Energi Spesifik (SEC). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai COP berkisar antara 1,92 hingga 4,07, dengan rata-rata antara 2,8 dan 3,2, yang menyoroti kinerja yang kurang optimal dibandingkan dengan tolok ukur industri (COP > 4). Selain itu, nilai SEC antara 1,07–1,25 kW/ton menunjukkan ruang untuk peningkatan efisiensi energi. Tekanan kondensor yang tinggi (>7,5 barg) dan subpendinginan negatif (-4,1 K hingga 0 K) yang diduga terjadi fouling atau scaling disisi kondensor diidentifikasi sebagai kontributor inefisiensi utama, yang meningkatkan beban kerja kompresor dan penggunaan energi. Studi ini menekankan bahwa mengoptimalkan laju aliran air dan menjaga kondisi penukar panas yang tepat serta mengontrol kualitas air pendingin dapat meningkatkan efisiensi pendingin secara signifikan. Tidak seperti studi sebelumnya, penelitian ini memberikan penilaian operasional berbasis data tanpa bergantung pada pemantauan berbasis AI atau IoT, menjadikannya pendekatan praktis untuk perbaikan sistem di dunia nyata. Temuan ini menawarkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti bagi manajer fasilitas yang ingin mengurangi biaya energi dan meningkatkan kinerja pendingin melalui pemantauan operasional yang sistematis.