Simulasi Load Balancing Menggunakan Mikrotik Dengan Metode Per Connection Classifier Dengan Metode Studi Kasus 2 ISP

Kebutuhan akan jaringan internet menjadi lebih tinggi semenjak adanya pandemi Covid-19 yg melanda sebab segala aktivitas mulai dari pekerjaan hingga sekolah dilakukan secara online. Biasanya para administrator jaringan menggunakan lebih dari 1 penyedia layanan internet atau biasa dikenal dengan internet service provider (ISP) agar kebutuhan internet para penggunanya mampu dipenuhi dan hasilnya pun memuaskan. Cara ini dinilai kurang efektif karena suatu saat akan terjadi ketimpangan pada kondisi internet pengguna. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka ditetapkanlah teknik load balancing pada Mikrotik menggunakan dua atau lebih ISP. Dengan cara mendistribusikan beban dan mengatur jalur koneksi client terhadap sebuah internet service provider yang ada pada server menggunakan metode distribusi koneksi Per Connection Classfier. Metode Per Connection Classifier (PCC) merupakan metode yang mengelompokkan traffic koneksi yang keluar masuk router berdasarkan src-address, dst-address, src-port, dan atau dst-port. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan solusi untuk menangani masalah pada koneksi internet yang tidak stabil dengan menggunakan dua ISP sehingga beban traffic di kedua ISP tersebut bisa terjaga keseimbangannya.