Efektivitas Obat Antihipertensi pada Pasien Stroke Non Hemoragik Rawat Inap di RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2018

Stroke non hemoragik (iskemik) merupakan penyakit cerebrovascular yang terjadi secara tiba-tiba akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan. Stroke iskemik terjadi karena aliran darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah sehingga akan menggangu suplai oksigen dan nutrisi ke otak. Hipertensi merupakan silent killer disease dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran pasien dan efektivitas penggunaan obat antihipertensi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada pasien stroke non hemoragik dengan kondisi hipertensi yang menjalani rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan melihat data sekunder (retrospektif) dari pasien yang didiagnosa menderita stroke non hemoragik diperoleh sampel sebanyak 133 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasien pria lebih banyak yaitu 85 pasien (63,9%), usia 56-65 tahun sebanyak 43 pasien (32,2%). Tekanan darah awal pasien terbanyak adalah pasien pada klasifikasi tekanan darah stage 2 yaitu sebanyak 64 pasien (48,1%), tekanan darah akhir pasien terbanyak pada pasien klasifikasi prehipertensi yaitu sebanyak 73 pasien (54,9%). Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah Amlodipine yaitu sebanyak 114 penggunaan obat (85,7%). Lama rawat yang paling banyak yaitu 1-7 hari yaitu sebanyak 56 pasien (42,1%). Efektivitas obat antihipertensi pada pasien stroke non hemoragik ditujukan dengan terjadinya penurunan tekanan darah dengan selisih yang tinggi yaitu > 20 mmHg sebanyak 71 pasien (53,4%).