Analisa dan Pencarian Bukti Digital Terhadap Gerakan Radikalisme Menggunakan MEtode Statik Forensik

Digital Forensik merupakan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi komputer untuk kepentingan pembuktian hukum dalam kejahatan dimedia sosial atau cyber crime secara ilmiah, sehingga bukti digital yang diperoleh dapat digunakan untuk menjerat pelaku kejahatan tersebut. Meningkatnya jumlah pengguna Facebook tentu membawa dampak positif dan negatif, dampak negatifnya banyak terdapat kasus kejahatan yang terjadi dan terbukti dipersidangan. Digital Forensik pada penelitian ini dilakukan pada aplikasi Facebook dan Harddisk yang digunakan pelaku dalam aksi kejahatannya didunia maya, Pada penelitian juga ini tool yang gunakan adalah FTK imager, Windows PowerShell, HashCalc dan Autopsy Penelitian ini menggunakan metode statik forensik yaitu melakukan akuisisi atau pengambilan seluruh salinan bukti data atau kloning tanpa mengubah atau berdampak pada data aslinya, sehingga data asli tetap terjaga integritasnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah aplikasi Autopsy mendapatkan bukti digital berupa 1 akun Facebook dan email yang saling terhubung, kemudian komentar tidak mengenakan atau hatespech dikolom kometar status Facebook, kasus bullying di Facebook mesanger, kasus Status Hoax yang di sebar pelaku di akun Facebooknya, 453 file dokument dengan persentase sebesar 36,3%, 450 file image dengan presentasi sebesar36,1%, 33 file video dengan presentasi 2,6%, 26 file audio dengan presentasi 2,1% serta file lainya sebesar 19,1%. Dapat disimpulkan bahwa FTK imager dan autopsy memiliki kinerja yang baik dalam mendapatkan bukti digital yang kemudian bisa di bawa ke laboratorium forensik untuk di analisis dan dapat pertanggungjawabkan dipersidangan.